SALAM, suaramerdeka.com - Ratusan penyandang cacat berat di Kabupaten Magelang belum memeroleh program jaminan kesahatan, baik Jamkesmas maupun Jamkesda. Padahal pemerintah sudah menganggarkan dana miliaran rupiah untuk program jaminan kesahatan.
Berdasarkan data Forum Komunikasi Keluarga dan Anak Cacat (FK-KDAC) ada 300 penyandang cacat berat di Kabupaten Magelang. Penyandang cacat berat adalah anak yang mnderita cacat ganda yang bersifat permanen.
Cacat ganda yang diderita misalnya, cacat fisik dan mental, kemudian tuna rungu dan tuna netra, serta tuna rungu dan tuna wicara. Sebagian besar penyandang cacat berat tersebut berasal dari keluarga miskin.
"Dari 300 penyandang cacat ganda di Kabupaten Magelang baru sebagian kecilyang memeroleh Jamkesmas," ungkap Ketua FK-KDAC Rahmat Basuki Hidayat seusai penyerahan bantuan rutin Kementrian Sosial RI di Dusun Pulosari, Desa Jumoyo, Kecamatan Salam, Rabu (21/8).
Dalam kesempatan ini, sebanyak 50 anak diberi bantuan rutin sebesar Rp 300 ribu per bulan. Penerima bantuan berasal dari 21 kecamatan di Kabupaten Magelang.
"Baru ada 50 anak yang menerima padahal di Magelang ada 1,200 penyandang cacat di mana 300 diantaranya cacat berat atau cacat ganda," jelas dia.
Untuk itu, FK-KDAC menggandeng Asosiasi Konstruksi Pemborong Indonesia (Askopindo) Jawa Tengah guna mencarikan donasi kepada penyandang cacat yang belum menerima bantuan.
"Selain membantu mereka, kami juga melakukan pendampingan dan mencarikan donatur. Masih ada banyak penyandang cacat yang belum tersentuh. Ini menjadi tanggung jawab kita bersama," kata Ketua Askopindo Jateng Bau Yudo Kisworo.
Tenaga Kerja Sosial Kecamatan (TKSK) Salam Abdul Syukur menambahkan bahwa bantuan tersebut merupakan dana ASODK yakni Asistensi Sosial Orang dengan Kecacatan Berat. Setiap anak menerima Rp 300 ribu sebulan namun diserahterimakan setiap empat bulan.
Disebutkan seorang anak mengalami kecacatan biasanya karena mengalami demam tinggi disertai kejang-kejang saat usia batita. Untuk itu, para orang tua diminta mewaspadai jika bayi mereka mengalami demam tinggi disertai kejang-kejang.
Salah satu penderita adalah Aura Azahra (8) yang mengalami radang otak saat berusia 2 tahun.
Awalnya, Aura mengalami panas tinggi disertai kejang. Dia kemudian koma selama satu bulan di ruang ICU RSUD Sleman. Hingga sekarang Aura mengalami kecacatan fisik tetap sehingga tubuhnya kaku dan tidak bisa berjalan.