Pages

Senin, 13 Mei 2013

Penanganan Sampah Di Pasar

Assalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Pengolahan sampah pada pasar tradisional masih belum diperhatikan. Sampah-sampah hasil jual-beli di pasar sangat aneka ragamnya, antara lain sampah berupa sayur-sayuran busuk, sampah plastik, sampah kertas, dan daun-daunan. Padahal sampah-sampah tersebut sangat mengganggu pemandangan kita yang melihat.
Menurut pengamatan saya, pada hari minggu (12/5) di Pasar Tradisional Muntilan merupakan pusat dari jual-beli masyarakat sekitar Muntilan, Dukun, Salam, Mungkid bahkan ada pembeli yang datang dari luar daerah untuk berjualan atau sekedar mencari kebutuhannya di pasar tersebut.
Menurut pengamatan saya, kebersihan dan keindahan lingkungan pasar tidak dijaga oleh pengunjung dan penjual yang ada di Pasar Muntilan. Sampah-sampah masih berserakan di setiap sudut pasar, yang sangat menganggu keindahan lingkungan. Apalagi sampah tersebut bila sudah lama tidak dibersihkan dapat menimbulkan bau yang tidak sedap yang dapat mengganggu kenyamanan pengunjung pasar.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan tidak terjaganya kebersihan lingkungan di Pasar Muntilan, antara lain :
1.      Kurangnya kesadaran dari seluruh komponen masyarakat yang ada di pasar tersebut.
2.      Tidak tersedianya tempat sampah pada sudut-sudut pasar.
3.      Kurangnya pengetahuan masyarakat sekitar tentang penanganan limbah/sampah.
Dari ketiga penyebab tersebut sebenarnya kita bias menangani masalah sampah yang ada di lingkungan pasar antara lain dengan cara :
1.      Menyadari bahwa kebersihan lingkungan sangat penting untuk kita jaga.
2.      Memberikan pengarahan maupun pelatihan agar masyarakat bisa bergerak memanfaatkan sampah.
3.      Menyediakan tempat sampah di dalam maupun di luar pasar.
4.      Mengolah sampah / mendaur ulang sampah yang masih bias digunakan kembali, seperti plastik.
5.      Menggunakan sampah seperti sayur-sayuran yang masih segar untuk pakan ternak seperti sapi dan kambing.
6.      Menggunakan sampah yang sudah busuk untuk diolah sebagai pupuk anorganik.
Demikian hasil pengamatan dari saya di pasar muntilan. Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya bagi saya pribadi. Apabila ada kesalahan dan kekurangan dalam pemilihan kata yang tidak berkenan, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

0 komentar:

Posting Komentar