Vacuum Frying
Bagi sebagian kita, nama mesin Vacuum Frying
mungkin terdengar asing. Bagi sebagian lain yang mengerti bahasa
Inggris, akan segera mengerti bahwa nama Vacuum Frying adalah nama yang
salah, karena nama tersebut berupa verb yang menunjukkan aktifitas, bukan noun
yang menunjukkan kata benda. Lalu apa sebenarnya Vacuum Frying itu ?
kenapa kok namanya Vacuum Frying dan bukan Vacuum Fryer ? apa fungsinya ?
bagaimana cara kerjanya ?
Singkat kata, mesin Vacuum Frying
adalah mesin yang digunakan untuk menggoreng buah atau sayuran
menggunakan metode penggorengan vakum sehingga buah atau sayuran
tersebut menjadi produk baru berupa keripik buah atau keripik sayur.
Tentu saja nama mesin yang benar adalah Vacuum Fryer, akan tetapi di
masyarakat sudah terlanjur salah kaprah menyebutnya Vacuum Frying,
sehingga para penjual mesin ini rata- rata menyebutnya demikian agar
mudah dimengerti.
Nama Vacuum Fryer adalah nama mesin yang digunakan untuk melakukan proses vacuum frying. Merujuk pada artikel di Wikipedia,
vacuum frying (penggorengan hampa) adalah suatu proses penggorengan
yang tergolong dalam kategori deep frying (penggorengan dalam –
penggorengan celup), yaitu proses penggorengan yang mana seluruh bahan
yang digoreng “tenggelam seluruhnya” di dalam minyak. Proses
deep frying ini sering kita lihat, misalnya proses penggorengan lalapan
ayam, atau proses penggorengan tahu crispy, atau kentang goreng. Bedanya
dengan vacuum frying adalah bahwa pada proses vacuum
frying, bahan yang digoreng ditaruh dalam tabung penggorengan yang
kondisinya vakum. Jadi bisa diformulasikan: deep frying + vacuum = vacuum frying.
Kalau mau dibuat ruwet, bisa dikatakan mesin Vacuum Fryer adalah mesin
yang digunakan untuk melakukan proses penggorengan celup (deep frying)
dalam kondisi vakum.
Lalu apa gunanya proses penggorengan vakum?
Penggorengan vakum digunakan untuk melakukan proses penggorengan
dalam suhu rendah. Pada proses normal, minyak goreng akan mencapai titik
didih pada suhu sekitar 160 0C. Banyak bahan yang tidak bisa
digoreng pada suhu setinggi itu. Barangkali orang – orang yang memiliki
ide – ide gila untuk menggoreng bahan – bahan yang “tidak bisa
digoreng” itulah yang kemudian menginspirasi para peneliti untuk
menciptakan mesin Vacuum Fryer. Dengan penggorengan vakum, dimungkinkan
melakukan proses penggorengan pada suhu yang lebih rendah, misalnya 70 0C atau 80 0C.
Bagaimana proses terjadinya penggorengan suhu rendah?
Sebagaimana kita pelajari bersama di sekolah, menurut hukum Gay
Lussac; bahwa pada volume konstan, tekanan gas berbanding lurus dengan
suhu mutlak. Hukum Gay Lussac menyatakan suhu mutlak (yaitu suhu yang
dinyatakan dalam derajat kelvin, bukan derajat celcius) semata – mata
untuk menyatakan persamaan matematik, yang artinya perbandingan tekanan
dan suhu akan linier. Jika dinyatakan dalam derajat celcius, maka
perbandingannya tidak akan linier, akan tetapi masih tetap berbanding
lurus . Secara umum bisa kita katakan, bahwa semakin tinggi tekanan
udara pada suatu ruang tertutup, maka semakin tinggi suhu pada ruang
tersebut. Sebaliknya, semakin rendah tekanan udaranya, semakin rendah
pula suhunya. Mesin Vacuum Fryer menggunakan hukum ini sebagai prinsip
prosesnya. Dengan menurunkan tekanan pada tabung penggorengan, maka suhu
di dalamnya juga akan semakin turun. Dengan tekanan dibuat vakum, maka
suhu akan turun semakin jauh sehingga bisa dilakukan penggorengan pada
suhu rendah. Dengan proses inilah kemudian bahan – bahan yang semestinya
tidak bisa digoreng, akhirnya bisa digoreng menghasilkan produk baru,
diantaranya keripik buah dan keripik sayuran.
Jika anda tertarik lebih lanjut, tunggu artikel kami selanjutnya yang akan membahas komponen mesin Vacuum Fryer atau mesin Vacuum Frying (manapun yang Anda suka menyebutnya) secara lebih mendetail.