Pernah kita saling menatap
dalam sepersekian detik dalam papasan singkat di pagi yang cerah itu. Pernah
kita saling menanyakan 'apa kabar kamu hari ini?' Sebagai basa-basi klasik
pembuka sapaan yang menjemu. Pernah kita saling menukar perhatian menanyakan
'sudah makan belum?' yang dibalas dengan 'sudah, kamu sudah belum?' disetiap
hari ketika kita masih saling kenal.
Tapi sekarang, basa-basi 'apa
kabar kamu hari ini?' itu telah basi terlahap mikrobia waktu yang perlahan
menggerogoti perhatian 'sudah makan belum?'-mu itu.
Ya, lantas kita tak saling
mengenal satu sama lain. Seperti pertama sebelum aku mengetahui namamu dan kamu
mengetahui namaku. Sapaan senyum dari wajah sayup dengan pipi merona itu kini
pun tak lagi menjadi sebuah genap yang melengkapi keganjilan hariku.